Dukaku memuja dunia dengan indah Lukaku memahat ukiran sejati Biar tak seorangpun tau bahwa aku kecewa pada kisahku yang membawa perih Apakah aku insan yang tak tau diri? Hingga menganggap cinta dengan hati bukan dengan mata Merasakan cinta dengan perasaan bukan dengan logika Bahkan aku sampai kehilangan akal sehat hingga membuatku tenggelam pada kehancuran dan kegalauan hidup Perih yang ku rasa seakan tak sanggup kujalani Aku patah dengan segenap sayap-sayap palsuku Aku mati dengan segenap nyawaku yang rapuh Tapi, tak kan ku tangisi karna inilah takdirku Aku harus terbiasa dengan duka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar